Rindu, duduk sendiri di sudut halaman
Memandang lutut tertekuk – dan kaki telanjang – dan genangan air bercorak bulat bulat
Rindu, dinginmu
Dan bibir membiru – dan jari keriput – dan gigi berkeletak...
Berharap desau semakin kencang, rinai semakin ganas
Dan tak kan ada yang mendengar lolongan...
Tak kan ada yang menyadari air mata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar