Aku harap, kala itu kau menangkan hatiku
Peluk aku erat, hingga mau tak mau aku
merasakan cintamu
Dia bilang aku cantik
Engkau bilang aku terlalu gemuk
Dia bilang aku menyenangkan
Engkau bilang aku menyebalkan, susah diatur
Bersamanya aku merasa aman
Denganmu aku takut penghakiman
Terucap ribuan kali darinya : i love you
Engkau bahkan tak pernah terucap : “hati-hati
sayang”
Hatiku, yang muda dan kosong kala itu tak tahu
mencari apa
Ada yang hilang, tapi tak tahu apa
Hangat, utuh, dicintai
Dia memberikannya saat itu
Bahagia, aku memujanya, membutuhkannya
Jauuuh di dalam hatiku, aku ingin hangat, utuh
dan dicintai olehmu.
Tapi aku memahami, hatimu pun sedang dalam
pergolakannya sendiri
Kita bersama, namun hati tak saling menyapa
Aku harus memilih
Dan tentu saja, kita tahu siapa yang kupilih
Dan saat hatiku berkeping-keping olehnya
Semua sudah terlambat, aku sudah terlanjur
memilih
Tentu saja, semua salahku
Tapi ibu,
Jika saat itu aku boleh meminta
Tolonglah peluk aku, yang lama
Supaya aku tahu, engkau mencintaiku
Usap kepalaku, tolong tersenyumlah
Supaya aku tahu, hatimu menerimaku
Ibu,
Aku yang belia hanya tak tahu, sungguh tak
paham
Bahwa kau terlalu letih untuk bilang i love
you
Ibu,
Dalam perjuanganmu yang penuh peluh
Tanpa seorangpun untuk mengadu
Bolehkah aku memintamu berjuang satu hal lagi
Tolonglah....
Tolong menangkan hatiku
Aku akan tegak kuat karena tahu aku cukup
dicintai
Hingga tak perlu sembarangan mencari hangat
hati
Kala itu, aku hanya ingin merasakan dicintai....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar